Jumat, 14 Desember 2007

isu mutakhir imunisasi



ISU MUTAKHIR IMUNISASI OLEH :KHALIDATUNNUR & MASRIATI MAETA BAGIAN EPIDEMIOLOGI FKM UNHAS Abstrak Imunisasi merupakan hal yang terpenting dalam usaha melindungi kesehatan anak anda. Imunisasi merupakan suatu cara yang efektif untuk memberikan kekebalan khusus terhadap seseorang yang sehat, dengan tujuan utama untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Salah satunya adalah penyakit campak yang sering sekali menyerang anak dibawah usia lima tahun. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hal-hal yang mempengaruhi cakupan imunisasi lengkap di wilayah tertentu. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk melihat hubungan antara pengetahuan imunisasi dengan kejadian penyakit campak pada balita.Data menunjukkan bahwa setiap tahunnya di dunia ini terdapat 1,5 juta kematian bayi berusia 1 minggu dan 1,4 juta bayi lahir mati (Tinker, 1997 dalam WHO-Depkes-FKMUI, 1998) akibat tidak mendapatkan imunisasi. Tanpa imunisasi, kira-kira 3 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit campak, 2 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena batuk rejan. 1 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit tetanus. Dan dari setiap 200.000 anak, 1 akan menderita penyakit polio. Imunisasi yang di lakukan dengan memberikan vaksin tertentu akan melindungi anak terhadap penyakit-penyakit tertentu.Keywords : Imunisasi, balita, campak PENDAHULUANKata imun berasal dari bahasa Latin ‘immunitas’ yang berarti pembebasan (kekebalan) yang diberikan kepada para senator Romawi selama masa jabatan mereka terhadap kewajiban sebagai warganegara biasa dan terhadap dakwaan. Sistem imun adalah suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel serta produk zat-zat yang dihasilkannya, yang bekerja sama secara kolektif dan terkoordinir untuk melawan benda asing seperti kuman-kuman penyakit atau racunnya, yang masuk kedalam tubuh. Kuman disebut antigen. Pada saat pertama kali antigen masuk ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan antibodi. Di negara berkembang, terutama daerah pedesaan yang sulit dijangkau oleh pelayanan kesehatan, khususnya dalam program imunisasi, sering terjadi wabah campak dengan angka kematian yang tinggi. Namun, dengan adanya program imunisasi yang terus menerus digalakkan selama ini, jumlah kematian karena penyakit campak menurun drastis. Penting sekali diberikan imunisasi pada anak-anak yang rentan, agar mereka bisa terlindung dari campak. Menurut WHO, dianjurkan pemberian imunisasi campak 1 kali dengan dosis 0,5 ml pada bayi berusia 9 bulan. Indikator dalam mengukur derajat kesehatan masyarakat diantaranya adalah AKI dan AKB. Hal ini disebabkan karena ibu dan bayi merupakan kelompok yang mempunyai tingkat kerentanan yang besar terhadap penyakit dan kematian. Data menunjukkan bahwa setiap tahunnya di dunia ini terdapat 1,5 juta kematian bayi berusia 1 minggu dan 1,4 juta bayi lahir mati (Tinker, 1997 dalam WHO-Depkes-FKMUI, 1998). Angka Kematian Bayi di Indonesia menurut hasil sensus penduduk tahun 1990 masih cukup tinggi, yaitu 74 per 1000 kelahiran hidup. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1986 dan 1992 menunjukkan bahwa penyakit tetanus neonatorium selalu berada pada kelompok 3 besar penyebab utama kematian bayi.TINJAUAN PUSTAKAPengertian ImunisasiImunisasi adalah pemberian vaksin kepada seseorang untuk melindunginya dari beberapa penyakit tertentu. Imunisasi merupakan upaya untuk mencegah penyakit lewat peningkatan kekebalan tubuh seseorang. Selama ini, imunisasi lebih banyak diberikan pada masa anak-anak. Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau racun kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Contohnya adalah imunisasi polio atau campak. Sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya adalah penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami luka kecelakaan. Tanpa imunisasi, kira-kira 3 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit campak, 2 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena batuk rejan. 1 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit tetanus. Dan dari setiap 200.000 anak, 1 akan menderita penyakit polio. Imunisasi yang di lakukan dengan memberikan vaksin tertentu akan melindungi anak terhadap penyakit-penyakit tertentu.Tujuan, Manfaat dan Efek ImunisasiImunisasi diperlukan untuk mencegah meluasnya penyakit-penyakit tertentu dan menghindari risiko kematian yang diakibatkannya. Tujuan imunisasi adalah untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat, mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit. Imunisasi kadang dapat mengakibatkan efek samping. Ini adalah tanda baik yang membuktikan bahwa vaksin betul-betul bekerja secara tepat. Efek samping yang biasa terjadi yaitu, BCG : setelah dua minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan merah ditempat suntikan. DPT : kebanyakan bayi menderita panas pada waktu sore hari setelah mendapatkan imunisasi DPT, tetapi panas akan turun dan hilang dalam waktu dua hari. Campak : anak mungkin biasa panas, kadang disertai dengan kemerahan 4 - 10 hari sesudah penyuntikan. TETANUS TOXOID: Efek samping TT untuk ibu hamil tidak ada. Perlu diingat efek samping imunisasi jauh lebih ringan dari pada efek penyakit bila bayi tidak diimunisasi.Imunisasi bermanfaat untuk mencegah meluasnya penyakit-penyakit tertentu dan menghindari risiko kematian yang diakibatkannya. Manfaat jangka pendek imunisasi adalah pencegahan terhadap penyakit infeksi yang berbahaya dan mematikan sedangkan manfaat jangka panjang imunisasi mencakup pemberantasan penyakit infeksi tersebut. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi, beberapa penyakit yang dapat dicegah antara lain : tetanus neonatorum, campak, dan difteri. Dari hasil (SKRT) tahun 1992 dan 1995 penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) termasuk dalam pola penyakit penyebab kematian utama pada bayi di Indonesia.a. Pertusis Pertusis (Batuk Rejan) adalah penyakit akut pada saluran pernapasan. Didapatkan pada anak-anak yang berumur kurang dari 5 tahun, terutama pada anak umur 2 - 3 tahun. Basil penyebab adalah Bordetella pertusis. Jumlah Kasus dan Angka Insidens penyakit Pertusis dari laporan SST tahun 1992 s/d 1996 untuk kelompok umur <1 href="http://www.infoibu.com/”http:/www.infoibu.com”"> www.infoibu.com, 2005 )2. Adanya risiko efek samping Thimerosal (komponen merkuri yang digunakan sebagai trace amounts untuk mencegah kontaminasi bakteri atau mikroorganisme lain, terutama pada vial multi dosis (multi dose vial=MDV)) yang telah digunakan. (Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Sri Rezeki S.Hadinegoro, 2006).3. Di Indonesia 153.681 bayi mati setiap tahun. Itu berarti setiap harinya ada 421 orang bayi yang mati sama dengan 2 orang bayi mati setiap menit, hal ini salah satunya disebabkan cakupan imunisasi yang kurang lengkap bahkan ada yang sama sekali tidak diimunisasi, saat ini: 27,3% balita Indonesia gizi kurang, 8% dari mereka gizi buruk, 50% balita Indonesia kekurangan vitamin A, 48,1% balita anemia gizi, 36% anak Indonesia tergolong pendek, 11,1% anak sekolah menderita GAKY, 50% ibu hamil kurang gizi. (John The Ire Ketua Lembaga Perlindungan Anak Ende, 2006)PenutupData menunjukkan bahwa setiap tahunnya di dunia ini terdapat 1,5 juta kematian bayi berusia 1 minggu dan 1,4 juta bayi lahir mati (Tinker, 1997 dalam WHO-Depkes-FKMUI, 1998) akibat tidak mendapatkan imunisasi. Kelompok yang paling penting untuk mendapatkan imunisasi adalah bayi dan balita karena mereka yang paling peka terhadap penyakit dan ibu-ibu hamil serta wanita usia subur. Saran1. Petugas kesehatan mempunyai andil yang besar dalam peningkatan cakupan imunisasi selain ibu maka diharapkan agar tenaga kesehatan berperan aktif dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan segera tanggap terhadap lingkungan sekitarnya apabila masih ada bayi yang tidak mendapat imunisasi.2. Diharapkan kepada ibu-ibu yang mempunyai balita agar sesering mungkin ke puskesmas untuk mendapatkan pelayanan imunisasi bagi anak mereka dan kepada masyarakat agar dapat bekerja sama dengan pemerintah dan mitra lokal seperti PMI, agar dapat memberikan perlindungan kepada anak-anak mereka dari penyakit-penyakit berat dengan cara pemberian imunisasi lengkap. REKOMENDASI1. Lindungi diri anda dan keluarga dari serangan berbagai penyakit yang berbahaya“. Data statistik menunjukkan makin banyak penyakit menular bermunculan dan senantiasa mengancam kesehatan anda. Jangan biarkan anak anda dan diri anda sendiri terserang oleh infeksi yang dapat membahayakan hidup anda. Lindungi anda dan keluarga dari infeksi dengan melalui vaksinasi terkontrol.2. “Pencegahan lebih baik dari pada mengobati“Setiap tahun diseluruh dunia, ratusan ibu anak-anak dan dewasa meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. 3. Dalam upaya meningkatkan kesehatan balita maka tenaga kesehatan perlu melakukan imunisasi, pemberian makanan tambahan, penyuluhan dan kegiatan lainnya melalui pos pelayanan terpadu

Tidak ada komentar: